gambar macbook pro

Saya sudah pakai Linux sejak 2008, pada awalnya menggunakan distro Linux Slackware. Seiring berjalannya waktu, hingga 2015 saya sudah mencoba beberapa distro Linux. Saya akui, Ubuntu memang paling enak terutama dukungan aplikasi dan librari terhadap distro ini.

Pada tahun 2015 awal saya mulai menggunakan Mac dan mulai banyak harus bersentuhan dengan front-end web karena terkait pekerjaan. Dari situlah saya mulai merasakan terkait front-end lebih baik menggunakan Mac walaupun harga Macbook belakangan menurut saya tidak masuk akal.

Berikut beberapa alasan saya memilih Mac jika memang harus melakukan development terkait front-end web.

1. Dukungan Aplikasi

Ada beberapa aplikasi dimana hanya support sistem operasi Mac, contohnya adalah aplikasi Sketch. Selain ada juga dengan menggunakan Mac instalasi menjadi lebih mudah seperti Rbenv contohnya.

2. IOS App

Faktor selanjutnya adalah membuat iOS App. Misal saat ingin membuat aplikasi React Native untuk iOS, saat ini hanya menggunakan Mac saja yang bisa untuk membuat aplikasi iOS untuk App Store di Apple.

Namun meski begitu kita jika menggunakan macOS, kita masih bisa membuat aplikasi Android. Sedangkan Windows dan Linux React Native hanya support aplikasi untuk Android.

3. Browser Safari

Yang terakhir tentu saja Safari browser. Project yang saya pegang mengharuskan tetap ada support terhadap Safari walaupun di Indonesia mayoritas peramban atau browser yang digunakan adalah UCBrowser, Chrome dan Firefox.

Safari tidak support pada sistem operasi Linux secara official, sedikit banyak cukup menyulitkan ketika harus melakukan debugging front-end untuk browser Safari.